Red Lover

December 26, 2010

Buku Habibie dan Ainun


Nyooh, bukan gak ada alasan gw bikin beberapa entri jadul sebelum ini... 
(tapi bukunya gk jadul y, baru terbit bulan ini soalnya)

Kira-kira dua minggu kemaren gw nonton di tv one soal launching buku ini (12 desember kayanya), oke deh, mantap, berhubung gw jg gk terlalu ngikutin ceritanya, dan sudah diniatkan untuk beli ni buku (walaupun mahal T T)

Buku setebal 323 (ngehe jg bacanya) halaman ini lebih banyak bercerita tentang almarhumah Hasri Ainun Besari. Habibie menuliskan dengan runtut dan menarik dari awal pertemuan dirinya dengan almarhumah hingga kematian datang menjemput istrinya.

Latar belakangnya, Pak Habibie tergerak menulis ini untuk menjaga memorinya tentang almarhumah. Beliau khawatir memori tentang sang istri yang menemaninya selama 48 tahun 10 hari itu hilang tergerus usia. Walaupun sudah mengikhlaskan kepergian sang istri, Pak Habibie mengaku belum bisa menyembuhkan luka karena kehilangan. "Saya tidak bisa membohongi diri bahwa masih sakit di hati. Tapi, saya mencoba untuk ikhlas."
 
Menurut gw buku ini agak berat dan bikin teler, isinya jg banyak tentang ilmu teknik dan politik. Butuh pemahaman yang dalam sih, tapi secara cerita kehidupan buku ini benar-benar bacaan yang layak terutama untuk suami-istri dan bahkan remaja. Suatu kisah cinta yang dalam, benar-benar perjalanan sebuah cinta sejati antara sepasang manusia.
Soalnya, inti buku ini adalah untuk mengungkapkan berbagai kisah menarik antara Habibie dan Ainun dalam hidup keseharian selama 48 tahun 10 hari kebersamaan hingga maut memisahkan.

Biar gak seru lagi, berikut ini kutipan klimaksnya... XP

Pukul 17.20, Professor masuk ke ruangan dan matanya memandang saya, sambil mengangguk memberikan tanda detik-detik terakhir Ainun di dunia kita dan Ainun akan sebentar lagi pindah ke alam dan dimensi lain. ketika itu saya bisikan di telinga Ainun berkali-kali: Ashyadu anlaa ilaaha ilallah wa ashyadu anna Muhammadar Rasulullah.
Tepat pukul 17.30 waktu Muenchen, Ainun dengan tenang dan damai pindah ke Alam dimensi lain diiringi doa yang datang dari getaran nurani saya dan saya bisikan di telinganya:

48 Tahun 10 hari, Allah ENGKAU telah menitipi Cinta Abadi yang menjadikan kami MANUNGGAL. MANUNGGAL yang dipatri oleh Cinta yang Murni, Suci, Sempurna dan Abadi.
Hari ini 17.30, Ainun telah tidur untuk selamanya dan pindah ke Alam Barzah meninggalkan saya di dunia. INNAA LILLAHI WA INAA ILAIHI ROOJI'UUN AINUN saya sangat cinta padamu,
ALLAH pencipta Alam semesta dan umat manusia lebih mencintaimu
ALLAH, berilah ketenangan, ketentraman, kenikmatan disisiMU pada AINUN Isteriku tercinta di Alam Barzah
Terimakasih Allah, KEMANUNGGALAN kami di Dunia, di Alam Barzah melekat didiri kami sepanjang masa
Allah berilah kepada Ainun dan saya kekuatan untuk mengatasi semua yang sedang dan akan kami hadapi
Ampuni dosa kami dari pencemaran CINTA murni, suci, sempurna dan abadi kami

Setelah itu saya persilakan semua yang ada dalam kamar meninggalkan ruangan kecuali Andina yang membantu saya melaksanakan pembersihan seluruh badan Ainun dari kepala sampai ke ujung jari kakinya dengan sisa air zam-zam seperti saya telah lakukan beberapa jam sebelumnya.
Habibie dan Ainun

No comments:

Post a Comment