Red Lover

February 10, 2011

7 Tips Seni Mengritik Tanpa Menyakiti

Selalu ada di pikiran gw, ketika gw harus menyinggung orang, gw harus sebisa mungkin menggunakan kata-kata yang tidak mudah untuk dipahami, sehingga dengan pikirannya ia bisa mengerti dan walaupun tidak maka gw masih beruntung karena tidak ada hati yang gw lukai.

Yaa, cuma mau berbagi nh, sebenarnya 7 tips ini pasti sudah ada pada pribadi yang baik, yang peduli, dan yang memang mengerti orang lain. Pribadi yang mungkin sangat sulit untuk dicari.



Tak seorang pun manusia senang dikritik. Namun, adakalanya Anda harus mengoreksi kesalahan orang lain. Melakukan dengan benar sungguh merupakan seni tersendiri, karena hanya sedikt orang yang menyukainya. Mengapa? Karena kritik seringkali meninggalkan rasa tidak enak, baik pada si pemberi kritik atau si penerima kritik. Itu sebabnya kritik harus disampaikan dengan cara efektif agar tidak menjadi ajang pelampiasan ego si pengritik atau malah melukai perasaan si penerima kritik. Seni menyampaikan kritik hendaknya berupa kritik membangun untuk menolong orang yang dikritik melakukan hal-hal yang lebih baik. Berikut ini 7 seni mengritik tanpa menyakiti:

1. Berdua Saja. Hindarkan mengritik seseorang di depan umum. Bahkan, usahakan tidak mengatakan kritikan tersebut bila ada satu saja orang lain di sekitar situ yang mungkin bisa mendengarnya. Karena hal itu bisa melukai ego orang yang Anda kritik. Padahal, kalau Anda ingin kritikan itu berhasil, jangan membuat ego orang yang Anda kritik melawan. Prinsipnya kritiklah seseorang di punggung umum dan sampaikan pujian di muka umum.

2. Awali Dengan Pujian. Kata-kata manis dalam bentuk pujian mempunyai pengaruh dalam menciptakan suasana yang bersahabat. Ini akan membuat orang yang akan dikritik merasa senang dan mengendorkan pertahanan dirinya. Pujian membuka pikiran orang terhadap kritik yang diberikan.

3. Nothing’s Personal. Kritiklah perbuatannya, bukan orangnya. Dengan begitu, Anda tak hanya menjaga perasaan orang yang Anda kritik, tapi juga menyelamatkan egonya. Selain mengarahkan kritik Anda pada perbuatannya, pada saat yang sama Anda bisa memberi pujian dan menguatkan egonya. Anda bisa mengatakan, “Saya tahu dari pengalaman yang lalu bahwa kesalahan ini tidak biasa terjadi pada diri Anda.”

4. Berikan Jawabannya. Ketika Anda memberi tahu orang lain tentang kesalahannya, Anda pun berkewajiban memberi tahu cara melakukan yang benar. Penekanan dari kritik Anda sesungguhnya bukan pada kesalahannya, tapi pada cara memperbaikinya dan menghindari kesalahan serupa terulang kembali. Salah satu keluhan terbesar dari orang yang dikritik adalah “Saya tidak tahu apa yang diharapkan dari saya.”

5. Jangan Menuntut. Anda akan mendapat kerja sama lebih besar dengan cara meminta daripada menuntut orang yang Anda kritik. Kalimat, “Bersediakah Anda memperbaikinya?” jauh terdengar lebih enak dibandingkan dengan mengatakan, “Kerjakan sekali lagi dan kali ini saya ingin Anda mengerjakan dengan benar!”

6. Tak Perlu Merembet. Meminta perhatian atas suatu kesalahan hanya dapat dibenarkan satu kali. Maksudnya, kritiklah sekali saja. Dua kali tidak perlu, tiga kali, mengganggu. Ingatlah tujuan Anda mengritik adalah untuk menyelesaikan pekerjaan, bukan untuk memenangkan pertarungan ego. Bila Anda tergoda untuk mengungkit-ungkit masalah lama atau kesalahan yang sudah lewat dan sudah selesai, ingatlah bahwa cara yang Anda lakukan tidak efektif.

7. Cara Bersahabat. Persoalan belum tuntas jika belum diselesaikan dengan cara bersahabat. Jangan biarkan persoalan menggantung dan baru dibahas lagi dikemudian hari. Selesaikanlah. Akhirilah dengan pertanyaan,“Oke, sepertinya kita bisa ya mengatasi persoalan ini. Anda pasti bisa, dan saya pasti membantu.” atau “Saya tahu saya bisa mengandalkan Anda.”


2 comments:

  1. Mantab vin.. kunjungi http://terselubungsekali.blogspot.com yaa.. sekalian tukeran link... heheheee

    ReplyDelete
  2. bel, eh maksudnya za, difollow geh blog gw jg...

    ReplyDelete