Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ….
B.J. HABIBIE
*entri ini akhirnya gw edit lg, rupanya puisi ini bukan asli bikinan Pak Habibie, entah kayamana caranya tapi puisi ini tersebar aja di dunia maya. Sebelumnya gw search dari kaskus, dan beritanya ada di detik.com
Puisi cinta untuk Hasri Ainun Habibie menyebar di dunia maya. Selain dikopi di sejumlah blog, puisi itu juga menjadi pembicaraan di Twitter. Keluarga menyangkal puisi itu merupakan karya BJ Habibie.
"Tidak benar. Ada beberapa alasan yang membuat itu tidak benar," kata juru bicara keluarga Habibie, Watik Pratiknya, kepada detikcom, Kamis (27/5/2010).
Menurut Watik, dengan menyebarnya puisi tersebut ada orang-orang yang mendompleng meski tujuannya tidak jahat. "Ada orang yang mendompleng. Memang nggak maksud jahat. Ya nggak apa-apa. Tapi itu tidak benar (karya Habibie)," jelasnya.
Watik baru mengetahui puisi tersebut dari asistennya. Bahkan baru saja ada seorang kerabat keluarga yang menghubungi dirinya untuk menanyakan kebenaran puisi itu.
Puisi berjudul "Puisi Habibie 'tuk Ainun" ini dikira karya Habibie karena di bawahnya tertulis nama BJ Habibie.
The Habibie Center lewat twitter juga menyangkal puisi itu karya BJ Habibie. @habibiecenter: Puisi yang beredar BUKAN puisi BJH.
*XP...hahaha, BTW terlepas dari siapa yang bikin ini puisi, tp ttp kata2nya menyentuh sangat dalam...
berikut alasan kenapa ini bukan merupakan karya habibie...
berikut alasan kenapa ini bukan merupakan karya habibie...
"Ada 3 alasan puisi itu tidak benar (karya Habibie)," kata juru bicara keluarga Habibie, Watik Pratiknya, kepada detikcom, Kamis (27/5/2010).
Alasan pertama, setahu dirinya, Habibie tak pernah membuat puisi untuk Ibu Ainun. Alasan kedua, kalimat-kalimat yang ada dalam puisi tersebut bukan gaya bahasa Habibie.
Alasan ketiga ada kata-kata dalam puisi itu yang sama sekali bukan kepribadian Habibie yakni 'cenderung mendua'.
"Saya kira Pak Habibie juga tidak setuju yang itu. Bahwa sebetulnya cenderung mendua. Itu sama sekali tidak benar," jelasnya.
Potongan puisi yang tak menggambarkan Habibie itu adalah ,"mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua...."
No comments:
Post a Comment