Anda dan semua hal tentang kehidupan yang dijalani baik-baik saja. Anda berasal dari keluarga yang penyayang dan penuh cinta. Semua hal tentang Anda baik-baik saja, dalam karier, keluarga, pertemanan, namun tidak dengan hubungan berpasangan.
Setiap kali mendapatkan kekasih, Anda selalu saja bertemu dengan pria bermasalah dengan dirinya atau berperangai buruk.
Hubungan berpasangan kemudian mulai tak nyaman. Kalau sudah begini, di mana letak sumber masalahnya? Apakah Anda harus menerimanya sebagai takdir, atau sebenarnya ada yang keliru dengan cara Anda menyeleksi pasangan?
Jen Sincero, penulis salah satu buku terlaris di Amerika, berjudul The Straight Girl's Guide To Sleeping With Chicks, punya saran untuk Anda.
"Saya percaya dengan teori bahwa Anda bisa mengenal kepribadian seseorang pada minggu pertama sejak bertemu dengannya. Bahkan Anda bisa mengenal baik seseorang saat kencan pertama," katanya.
Saat memilih pasangan, Anda bisa menelusuri karakter dan kepribadiannya. Sejumlah tanda sebenarnya bisa dikenali dari pertemuan pertama. Anda perlu jeli dan jangan melawan tanda-tanda ini, karena alasan Anda sudah terlanjur jatuh cinta.
Misalnya, si dia bercerita ia pernah berselingkuh. Jika Anda mengetahui fakta ini, pikiran Anda kemudian akan meresponsnya dengan sikap penerimaan. Bahwa si dia takkan lagi berselingkuh jika berhubungan dengan Anda. Anda merasa yakin karena si dia bersikap terbuka, mengakui bahwa ia pernah berselingkuh. Anda kemudian merasa sikapnya pertanda baik karena si dia jujur pada Anda.
Contoh lain, si dia menunjukkan sikap putus asa dengan selalu berkata "Saya benci diri saya, rasanya ingin mati saja". Pernyataan ini menjadi pertanda. Namun respons yang kemudian muncul di kepala Anda adalah, Anda merasa bisa mengubahnya. Anda ingin sekali mengubah pikiran negatif si dia.
Pikiran-pikiran yang muncul karena dipicu rasa terlanjur cinta tadi, terkadang menjerumuskan Anda dalam hubungan yang tak menyenangkan.
Jen menyarankan, lain kali jika Anda tertarik dengan pria, atau ada pria yang menyukai Anda, dengarkan baik-baik ucapannya. Jangan terlalu cepat meresponsnya. Berikan perhatian lebih pada fakta-fakta yang ada. Begitu Anda memerhatikan setiap gerak geriknya, ucapannya, sikapnya, mendengarkannya dan memahami karakternya, Anda bisa menghindar dari hubungan yang lebih jauh.
Hubungan yang membuat Anda merasa tak nyaman dengannya, karena si dia memiliki perangai buruk yang membuat Anda tak nyaman.
»» Read More...